BEDA FASIES
BEDA FASIES
Pengertian fasies
Fasies adalah suatu kenampakan lapisan atau kumpulan dari suatu
lapisan batuan yang memperlihatkan karakteristik, geometri, dan sedimentologi
tertentu yang berbeda dengan sekitarnya (Boggs, 1987). Perbedaan
karakteristik yang menjadi dasar bagi pengamatan fasies bisa ditinjau dari
beberapa hal seperti karakter fisik dan litologi atau litofasies, kandungan
biogenik atau biofasies, atau berdasarkan pada metode tertentu yang dipakai
sebagai cara pengamatan fasies contohnya fasies seismik atau fasies log.
Menurut Walker, dkk (1992), fasies merupakan kenampakan suatu
tubuh batuan yang dikarakteristikkan oleh kombinasi dari litologi, struktur
fisik, dan biologi yang merupakan aspek pembeda dari tubuh batuan di
atas, di bawah ataupun di sampingnya. Suatu fasies akan mencerminkan suatu
mekanisme pengendapan tertentu atau berbagai mekanisma yang bekerja serentak
pada saat yang bersamaan. Fasies ini dapat dikombinasikan menjadi asosiasi
fasies yang merupakan suatu kombinasi dari dua atau lebih fasies yang membentuk
tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi yang secara genetik saling
berhubungan pada suatu lingkungan pengendapan. Asosiasi fasies mencerminkan
lingkungan pengendapan atau proses suatu fasies itu terbentuk.
Sedangkan yang dimaksud dengan suksesi
fasies (fasies succession) adalah suatu bagian vertikal dari
fasies dicirikan oleh perubahan yang meningkat pada satu atau beberapa
parameter seperti ukuran butir maupun struktur sedimen. Dikenal
juga architectural elements yang merupakan suatu morfologi dari
sistem pengendapan tertentu yang dikarakteristikkan oleh pengelompokan fasies,
geometri fasies, dan proses pengendapan.
Fasies pengendapan adalah tubuh batuan yang terdiri atas
kumpulan-kumpulan partikel penyusunnya seperti litologi, struktur fisik dan
biologi yang menyebabkan batuan itu berbeda dengan yang di atas dan
di bawah batuan yang berhubungan secara lateral di dekatnya. Selain itu, fasies
pengendapan dapat didefinisikan sebagai suatu massa batuan yang dapat dibedakan
dengan massa batuan lainnya berdasarkan geometri, litologi, struktur sedimen,
pola arus purba dan kandungan fosilnya. Kegunaan dari model fasies ini adalah
:
1.
Sebagai
dasar untuk melakukan perbandingan
2.
Sebagai
kerangka untuk melakukan penelitian selanjutnya
3.
Sebagai
alat prediksi untuk kondisi geologi yang lain
4.
Sebagai
dasar interpretasi sistem dan proses sedimentasi
Menurut Slley (1985), Fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang
dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar
geometri, litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies
sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu
jenis lingkungan pengendapannya. Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat
dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi
dari berbagai data, diantaranya : Geometri, Litologi, Paleontologi, dan Struktur sedimen.
Ciri-ciri
sequence boundary :
- Membatasi
lapisan dari atas dan bawahnya.
- Terbentuk
secara relatif sangat cepat
- Mempunyai
suatu nilai dalam chronostratigrafi.
- Selaras
yang berurutan dalam chronostratigrafi.
- Batas
sekuen dapat ditentukan dengan ciri coarsening up ward.
Asosiasi Fasies
Mutti dan Ricci Luchi (1972), mengatakan bahwa fasies adalah suatu
lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi,
geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya.
Suatu mekanisme yang bekerja serentak pada saat yang sama. Asosiasi fasies
didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk
suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini
mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu
terbentuk.
Sekelompok asosiasi fasies endapan fasies digunakan untuk mendefinisikan
lingkungan sedimen tertentu. Sebagai contoh, semua fasies ditemukan di sebuah
fluviatile lingkungan dapat dikelompokkan bersama-sama untuk menentukan fasies
fluvial asosiasi.
Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah
ke atas. Litologi sedimen ini menggambarkan lingkungan yang didominasi oleh
braided stream berenergi tinggi.
a. Asosiasi fasies 1
Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung
lintas-stratifikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran
outwash sebuah sistem aluvial. Trace fosil yang hampir tidak ada, karena energi
yang tinggi berarti depositional menggali organisme tidak dapat bertahan.
b. Asosiasi fasies 2
Fasies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang, unit ini
kadang-kadang terganggu oleh lensa dari FA1 sedimen. Bed berada di seluruh
tipis, planar dan disortir dengan baik. Bed sekitar 5 cm (2 in) bentuk tebal 2
meter (7 ft) unit "bedded sandsheets"- lapisan batu pasit yang
membentuk lithology dominan fasies ini.
Sudut rendah (<20 °), lintas-bentuk batu pasir berlapis unit hingga
50 cm (19,7 inci) tebal, kadang-kadang mencapai ketebalan sebanyak 2 meter (7
kaki). Arah arus di sini adalah ke arah selatan timur - hingga lereng - dan
memperkuat interpretasi mereka sebagai Aeolian bukit pasir. Sebuah suite lebih
lanjut lapisan padat berisi fosil jejak perkumpulan; lapisan lain beruang riak
saat ini tanda, yang mungkin terbentuk di sungai yang dangkal, dengan
membanjiri cekungan hosting mungkin pencipta jejak fosil. Cyclicity tidak
hadir, menunjukkan bahwa, alih-alih acara musiman, kadang-kadang innundation
didasarkan pada peristiwa-peristiwa tak terduga seperti badai, air yang
berbeda-beda tabel, dan mengubah aliran kursus.
c. Asosiasi fasies 3
Fasies ini sangat mirip FA1, dengan peningkatan pasokan bahan clastic
terwakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk, atas-fining (yaitu
padi-padian terbesar di bagian bawah unit, menjadi semakin halus ke arah atas),
berkerikil palung lintas-unit tempat tidur hingga empat meter tebal. Jejak
fosil langka. Sheet-seperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol dominan
pada sedimentasi di fasies ini.
d. Asosiasi fasies 4
Asosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan sebuah lingkungan
di pinggiran laut. Fining-up yang diamati pada 0,5 meter (2 kaki) hingga 2
meter (7 kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit dasar arus overlain
oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Unit atas sangat
bioturbated, dengan kelimpahan Skolithos - sebuah fosil biasanya ditemukan di
lingkungan laut.
Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi oleh proses fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah kondisi itu pada waktu itu. Oleh karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat mencirikan proses-proses ini. Sebagai contoh, lingkungan fluvial (sungai) termasuk saluran (channel) yang membawa dan mengendapkan material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel.
Lingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi oleh proses fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah kondisi itu pada waktu itu. Oleh karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat mencirikan proses-proses ini. Sebagai contoh, lingkungan fluvial (sungai) termasuk saluran (channel) yang membawa dan mengendapkan material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel.
Ketika sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus
melewati daerah limpah banjir (floodplain) dimana sedimen ini diendapkan dalam
bentuk lapis-lapis tipis. Terbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di daerah
floodplain. Dalam satu rangkaian batuan sedimen channel dapat diwakili oleh
lensa batupasir atau konglomerat yang menunjukkan struktur internal yang
terbentuk oleh pengendapan pada bar channel. Setting floodplain akan diwakili
oleh lapisan tipis batulumpur dan batupasir dengan akar-akar dan bukti-bukti
lain berupa pembentukan tanah.
Dalam deskripsi batuan sedimen ke dalam lingkungan pengendapan, istilah
fasies sering digunakan. Satu fasies batuan adalah tubuh batuan yang berciri
khusus yang mencerminkan kondisi terbentuknya (Reading & Levell 1996).
Mendeskripsi fasies suatu sedimen melibatkan dokumentasi semua karakteristik
litologi, tekstur, struktur sedimen dan kandungan fosil yang dapat membantu
dalam menentukan proses pembentukan. Jika cukup tersedia informasi fasies,
suatu interpretasi lingkungan pengendapan dapat dibuat. Lensa batupasir mungkin
menunjukkan channel sungai jika endapan floodplain ditemukan berasosiasi
dengannya. Namun bagaimanapun, channel yang terisi dengan pasir terdapat juga
di dalam setting lain, termasuk delta, lingkungan tidal dan lantai laut dalam.
Pengenalan channel yang terbentuk bukanlah dasar yang cukup untuk menentukan
lingkungan pengendapan.
Fasies pengendapan batuan sedimen dapat digunakan untuk menentukan
kondisi lingkungan ketika sedimen terakumulasi.
Lingkungan
sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu :
- Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi yang menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
- Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun [Krumbein dan Sloss, 1963].
- Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika, kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
- Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara eksternal dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].
Tiap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter fisika,
kimia, dan biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan karakteristik
sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi. Hal tersebut biasa
disebut sebagai fasies. Istilah fasies sendiri akan mengarah kepada perbedaan
unit stratigrafi akibat pengaruh litologi, struktur, dan karakteristik organik
yang terdeteksi di lapangan. Fasies sedimen merupakan suatu unit batuan yang
memperlihatkan suatu pengendapan pada lingkungan.
Comments
Post a Comment