[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - STADIA ENDAPAN SKARN
Stadia
Endapan Skarn
Gambar. Stadia endapan
skarn (Sutarto dkk, 2008) modifikasi Meinert et. al (2005).
1
Stadia
1 : Isokimia Metamorfosa
· Stadia ini melibatkan reaksi
dekarbonisasi dan dehidrasi yang membentuk mineral-mineral kalk-silikat.
Kisaran temperatur adalah 900-500°C.
· Pada proses ini seringkali juga
terbentuk hornfels kalk-silikat, yang berukuran relatif halus, yang
mencerminkan komposisi dan tekstur batuan protolith-nya.
· Proses metamorfosa ini tidak
berhubungan dengan pembentukan bijih, namun dapat menyebabkan terjadinya
penambahan permeabilitas.
2 Stadia 2: Metasomatisme
·
Proses metasomatisme yang disebabkan sistem
magmatik-hidrothermal sering kali akan meng-overprint zona aureole proses metamorfosa.
·
Menghasilkan mineral-mineral skarn anhydrous
·
Fluida magmatik-hidrotermal tersebut akan menerobos
dan bereaksi dengan batugamping dan atau yang telah termetamorfkan, melepas Ca
dan CO2, yang sebagian terdifusi kembali ke dalam pluton membentuk endo-skarn.
·
Proses metasomatisme ini umumnya akan diikuti pembentukan
endapan-endapan sulfida. Temperatur rata-rata pada stadia ini adalah 600-400°C.
·
Pada zona yang dalam skarn mempunyai ukuran yang
relatif lebih kecil dibanding dengan zona aureole metamorfiknya, sedangkan di dekat bagian atas dari sistem skarn sering melebar
diluar zona aureole (Meinert et. al, 1997).
3 Stadia 3 : Alterasi Hidrotermal Retrograde
·
Pada proses ini terjadi alterasi retrograde terhadap kumpulan mineral kalk-silikat metamorfik dan
metasomatik prograde.
·
Dicirikan oleh pembentukan mineral-mineral hydrous seperti lempung (kaolinit,
monmorilonit, nontronit), klorit, kalsit, kuarsa, hematit, pirit dan atau
silika-pirit.
·
Mineralisasi sulfida pada vein sebagian besar terdiri dari pirit, spalerit, galena dan tennantit.
·
Stadia ini bersamaan dengan fase akhir alterasi
kuarsa-serisit-pirit dan argilik pada intrusi porfir, oleh karena itu
didominasi oleh air meteorik. Alterasi retrograde
ini akan mempunyai penyebaran yang lebih luas pada zona yang lebih dangkal. Ilustrasi tahapan stadia pembentukan endapan skarn
dapat dilihat pada.
Sumber :
Guilbert, J. M., and Park, Jr. C. F., (1986). The Geology of Ore Deposits, W. H. Freeman and Company, New York.
Pirajno, F., (1992). Hydrotermal Mineral Deposits, Principles and Fundamental Concepts for the Exploration Geologist, Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York, London, Paris.
Meinert, L. W., Dipple, G. M., dan Nicolescu, S. 2005. World Skarn Deposits. Economic Geology 100th Anniversary Volume, 299-336.
Meinert, L. W., Dipple, G. M., dan Nicolescu, S. 2005. World Skarn Deposits. Economic Geology 100th Anniversary Volume, 299-336.
Sutarto, Sunyoto, W., Widodo, S., Soebari, L., Sutanto, Setyadi, H., dan Wiguna, P., (2008). Sekuen Paragenesa dan Zonasi Skarn Pada Endapan Bijih Big Gossan Distrik Ertsberg, Timika, Papua, Prosiding Pertemuan Tahunan (IAGI) Ikatan Ahli Geologi Indonesia.
Comments
Post a Comment