Posts

Showing posts from May, 2020

Gold Price

PAPER 2017_Alfin F, Abdul Hadi, Bambang H, Fadlin_KARAKTERISTIK MICRO GEODIVERSITY DAN BIODIVERSITY GUA LIYAH 1 SEBAGAI POTENSI GEOWISATA DI KAWASAN KARST GOMBONG SELATAN

Image
KARAKTERISTIK MICRO GEODIVERSITY DAN BIODIVERSITY GUA LIYAH 1 SEBAGAI POTENSI GEOWISATA DI KAWASAN KARST GOMBONG SELATAN Gua Liyah 1 termasuk salah satu gua di Kawasan Karst Gombong Selatan, Kebumen, Jawa Tengah. Kawasan batugamping terutama bentangalam karst terkaji memiliki keanekaragaman bumi yang berukuran kecil (micro geodiversity) dan keanekaragam hayati (biodiversity) yang unik, langka dan bersifat strategis sehingga harus dilestarikan keberadaannya. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1518 K/20/MPE/1999 tanggal 29 September 1999, yang selanjutnya diperbaiki dalam Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1456 K/20/MEM/2000 tanggal 3 November 2000 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Karst, merupakan momentum yang baik untuk mensosialisasikan tentang nilai strategis yang dimiliki oleh suatu kawasan karst. Data-data untuk mengetahui itu diperlukan survey lapangan, pemetaan gua grade 4B, analisis petrografi batuan, dan dokumentasi. Gua Liyah 1 merupak

PAPER 2013_Lucie Kubalikova_Geomorphosite assesment for geotourism purposes

Image
Geomorphosite assesment for geotourism purposes The article briefly examines the relationship between geodiversity, geoheritage (represented by geosites and geomorphosites) and geotourism. It is obvious that geosites and geomorphosites represent a fundamental resource for geotourism. As geosites are defined as sites that present particular importance for the comprehension of the Earth history and bear mainly scientific values, geomorphosites concept is wider and includes also added values (e. g. cultural, aesthetic and economic). Therefore, for assessing the importance of the geological and geomorphological sites for geotourism purposes, the concept of geomorphosites is more appropriate. The article presents several assessment methods that represent a significant tool for geoconservation and geotourism purposes. The assessment is carried out from several perspectives with an emphasis on scientific, cultural and economic parameters of the sites. The results of the assessment can serve

Earth Science - Geology, the Environment, and the Universe (MODUL GEOLOGI DASAR)

Image
Geologi  adalah salah satu cabang  ilmu kebumian  yang mempelajari tentang  Bumi  dan segala isi di dalamnya. Kajian di dalam geologi meliputi sejarah terbentuknya Bumi beserta dengan  bahan , struktur dan proses yang menyertainya. Ruang lingkup objek kajian geologi mulai dari sesuatu yang sekecil  atom  hingga sesuatu yang sebesar  benua  atau  samudra . Pengetahuan geologi digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan  rumah tangga ,  konstruksi   bangunan ,  pertambangan  hingga  rekayasa . [1] Orang yang mempelajari geologi disebut  geolog . Para geolog telah dapat menentukan  umur bumi  yang diperkirakan sekitar 4.5 miliar (4.5x10 9 ) tahun yang dapat dipetakan menjadi  skala waktu geologi , dan juga menemukan bahwa  kulit  bumi terpecah menjadi  lempeng tektonik  yang bergerak di atas  mantel  yang setengah cair ( astenosfer ) melalui proses yang disebut  tektonik lempeng , selain itu para Geolog membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi, seperti  minyak bum

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - LINGKUNGAN PEMBENTUKAN SKARN

Image
     Lingkungan Pembentukan Skarn Tatanan tektonik, petrogenesis, dan endapan skarn adalah satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Ketiga variabel ini yang dapat mengklasifikasan tipe endapan skarn yang terbentuk. Wilson (1989), dalam Meinert et. al ( 2005 ) menggunakan tatanan tektonik untuk membedakan asal pembentukan batuan beku atau keragaman dari endapan bijih. Pendekatan ini menjadi pilihan yang baik untuk mendeskripsi endapan bijih seperti skarn, yang dihasilkan dari berbagai macam proses aktivitas tektonisme. Lingkungan pembentukan skarn dibagi 4 berdasarkan proses aktivitas tektonisme dan endapan mineral bijih yang terbentuk, yaitu : 1.    Oceanic Subduction Lingkungan pembentukan skarn pada oceanic subduction biasanya diendapkan calcic Fe-Cu skarn. Selain itu juga, beberapa mineral Au skarn yang ekonomis juga dapat terbentuk di back-arc basin . Endapan ini terbentuk akibat magma yang terevolusi dan kerak samudera yang diintrusi batuan beku bersifat dioritik dan

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - STADIA ENDAPAN SKARN

Image
Stadia Endapan Skarn Gambar . Stadia endapan skarn (Sutarto dkk, 2008) modifikasi Meinert et. al (2005). 1   Stadia 1 : Isokimia Metamorfosa ·        Stadia ini melibatkan reaksi dekarbonisasi dan dehidrasi yang membentuk mineral-mineral kalk-silikat. Kisaran temperatur adalah 900-500°C. ·        Pada proses ini seringkali juga terbentuk hornfels kalk-silikat, yang berukuran relatif halus, yang mencerminkan komposisi dan tekstur batuan protolith-nya. ·        Proses metamorfosa ini tidak berhubungan dengan pembentukan bijih, namun dapat menyebabkan terjadinya penambahan permeabilitas. 2   Stadia 2: Metasomat isme ·          Proses metasomatisme yang disebabkan sistem magmatik-hidrothermal sering kali akan meng- overprint zona aureole proses metamorfosa. ·          Menghasilkan mineral-mineral skarn anhydrous ·          Fluida magmatik-hidrotermal tersebut akan menerobos dan bereaksi dengan batugamping dan atau yang telah termetamorfkan, melepas Ca dan CO2,

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - ENDAPAN SKARN BERDASARKAN JARAK DARI SUMBER PANAS (Proksimal, Medial, Distal)

ENDAPAN SKARN BERDASARKAN JARAK DARI SUMBER PANAS Berdasarkan jenis mineral, skarn dapat dibagi menjadi dua, yaitu  skarn prograde dan skarn retrograde .  Skarn prograde merupakan skarn yang terbentuk pada fase awal, umumnya dijumpai mineral - mineral bersuhu tinggi seperti garnet, klinopiroksen, vesuvianit dan wolastonit.  Skarn retrograde adalah skarn yang terbentuk pada fase pendinginan, terbentuk pada suhu rendah, umumnya tersusun oleh serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit dan kalsit (Corbett & Leach, 1997).  Berdasarkan jarak dari sumber panas, skarn dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu skarn proksimal , skarn medial dan skarn distal .  Skarn proksimal adalah skarn yang terbentuk dekat dengan sumber panas/intrusi batuan beku Skarn medial adalah skarn yang terbentuk dengan jarak menengah dari sumber panas,  Skarn distal adalah skarn yang terbentuk jauh dari sumber panas/intrusi. (Sutarto dkk, 2008). Sumber : Guilbert

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - ENDAPAN SKARN BERDASARKAN BATUAN ASALNYA

Image
Endapan Skarn Berdasarkan Batuan Asal Berdasarkan jenis batuan asalnya, skarn dibagi menjadi 2 yaitu endoskarn dan eksoskarn. Endoskarn adalah skarn yang terbentuk pada batas atau di dalam batuan beku itu sendiri. Sedangkan eksoskarn adalah skarn yang terbentuk pada batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku. Umumnya endapan endoskarn maupun eksoskarn dapat menghasilkan bijih, akan tetapi dalam endoskarn - eksoskarn yang hadir bersamaan, dimana eksoskarn menghasilkan marmer, umumnya bijih akan dominan ditemukan pada eksoskarn. Eksoskarn dapat diklasifikasikan pada mineral yang dominan hadir sebagai Mg-silikat seperti forsterit, atau sebagai calc-silicate dimana mineral yang hadir berupa andradit dan diopsid. Pada endapan skarn di dunia, skarn yang bernilai ekonomis dijumpai pada Ca-eksoskarn (Meinert et. al , 2005). CONTOH SAMPEL ENDOSKARN Alterasi skarn yang terjadi pada host rock diorit, disertai dengan munculnya mineral mineral skarn (garnet, diopsid, epidot) CO

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - VARIABEL PEMBENTUKAN SKARN

Image
VARIABEL PEMBENTUKAN SKARN Meinert et. al (2005), merumuskan tiga variabel penting yang berhubungan pada pembentukan endapan skarn adalah sebagai berikut ( Gambar 1 ). 1.        Evolusi dalam dimensi ruang dan waktu Pada pembentukan skarn, terdapat tiga tahap penting, yaitu metamorfisme awal yang dilanjutkan dengan metasomatisme pada suhu tinggi (600 -800 0 C) kemudian alterasi retrograde akibat penurunan suhu dan evolusi fluida yang mengalami penambahan mineral-mineral skarn. 2.        Kedalaman pembentukan Salah satu dari faktor penting pengontrol ukuran, geometri, dan tipe alterasi skarn adalah kedalaman pembentukan skarn. Pengaruh dari kedalaman pembentukan adalah temperatur sekitar batuan samping pada sebelum, sesaat dan sesudah intrusi. Nilai rata - rata gradien geothermal untuk zona orogenik secara umum yaitu sekitar 35 ⁰ C, pada lingkungan sekitar batuan samping di kedalaman 2 km bertemperatur 70 ⁰ C, sehingga jika kedalaman 12 km akan memiliki suhu 420 ⁰ C. Demik

Commodities News