Gold Price

[SKARN/Endapan Hidrothermal/Alterasi Hidrothermal/GEOLOGY] - LINGKUNGAN PEMBENTUKAN SKARN


    Lingkungan Pembentukan Skarn

Tatanan tektonik, petrogenesis, dan endapan skarn adalah satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Ketiga variabel ini yang dapat mengklasifikasan tipe endapan skarn yang terbentuk. Wilson (1989), dalam Meinert et. al (2005) menggunakan tatanan tektonik untuk membedakan asal pembentukan batuan beku atau keragaman dari endapan bijih. Pendekatan ini menjadi pilihan yang baik untuk mendeskripsi endapan bijih seperti skarn, yang dihasilkan dari berbagai macam proses aktivitas tektonisme. Lingkungan pembentukan skarn dibagi 4 berdasarkan proses aktivitas tektonisme dan endapan mineral bijih yang terbentuk, yaitu :

1.   Oceanic Subduction
Lingkungan pembentukan skarn pada oceanic subduction biasanya diendapkan calcic Fe-Cu skarn. Selain itu juga, beberapa mineral Au skarn yang ekonomis juga dapat terbentuk di back-arc basin. Endapan ini terbentuk akibat magma yang terevolusi dan kerak samudera yang diintrusi batuan beku bersifat dioritik dan gabbroik, dengan kelimpahan endoskarn dan metasomatisme Na yang menyebar luas serta tidak hadirnya mineral Sn dan Pb.

Gambar 1. Lingkungan oceanic subduction (Meinert et. al, 2005).




2.   Continental Subduction
Endapan skan juga banyak ditemukan pada busur magmatis yang berhubungan dengan subduksi pada kerak benua. Intrusi batuan beku yang bervariasi komposisinya, dari yang bersifat granitik hingga diorit menyebabkan terbentuknya endapan mineral bijih skarn yang berbeda-berbeda. (Gambar 2).


Gambar 2. Lingkungan continental subduction (Meinert et. al, 2005).

3.   Subduction with Granitic Pluton Intrusion
Pada tipe endapan ini dipengaruhi oleh magmatisme yang memiliki sudut subduksi yang dangkal sehingga menyebabkan terdapat interaksi terhadap kerak benua yang lebih intens (Takahashi, 1980, dalam Meinert et. al, 2005). Pada tahapan ini, busur magmatik akan terbentuk lebih jauh dan lebar dari tipe tektonik yang lain. Intrusi pada tipe ini berasosiasi dengan komposisi granitis dan memiliki mineral bijih skarn yang kaya akan mineral Mo atau W-Mo dengan kehadiran mineral Zn, Bi, Cu, dan F yang lebih sedikit. (Gambar 2.15).

Gambar 3. Lingkungan subduction with granitic pluton intrusion (Meinert et. al, 2005)

4.   Rifting Associated with Upwelling Asthenosphere
Tipe endapan skarn ini tidak selalu berhubungan dengan proses magmatisme-subduksi, berbeda dengan tipe endapan yang lain. Lingkungan subduction with granitic pluton intrusion ini berasosiasi dengan pemekaran kerak benua dan diikuti oleh mantel atau astenosfer yang bergerak keatas dan menghasilkan magmatisme tipe-S. Batuan beku pada tipe ini memiliki komposisi granitik dan disusun oleh mineral utama muskovit, biotit, kristal kuarsa yang besar dan tipe alterasi greissen. Mineral bijih pada tipe ini kaya akan kandungan F dan Sn, walaupun hadir mineral bijih yang lain yaitu W, Be, B, Li, Bi, Zn, Pb, U, F, dan Rare Earth Element. (Gambar 2.16).

Gambar 4. Lingkungan rifting associated with upwelling asthenosphere
(Meinert
et. al, 2005).

Comments

Postingan Populer

DOWNLOAD LEMBAR PETA GEOLOGI REGIONAL SE-INDONESIA

7 SISTEM KRISTAL - KRISTALOGRAFI

BATUAN BEKU

PENGERTIAN ALTERASI HIDROTHERMAL, FAKTOR ALTERASI HIDROTHERMAL, DAN KLASIFIKASI ALTERASI HIDROTHERMAL

8 GOLONGAN MINERAL

Commodities News